JP - 6 Palasara Lahir
JP-6 Palasara Lahir
Assalamu'alaikum wrm wbr. Alkhamdulillahi robbil'alamiina.
Saya merasa sangat bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan kepada saya
lmu pengetahuan yang langka ini. Saya yakin ilmu ini nanti insyaallah akan
sangat bermanfaat untuk yang mau belajar. Sebab bisa dimanfaatkan
mengantisipasi keadaan jaman yang sangat mengerikan yang akan terjadi.
Cerita wayang kali ini menceritakan tentang pak Harto dalang
G30S yang menjalin hubungan rahasia dengan KH Nurhasan. Sedangkan di Timur Tengan
teman dekat KH Nurhasan yang bernama raja Faisal dari kerajaan Saudi telah
membuat kalang kabut negara -negara barat akibat embargo minyak dari Timur
Tengah yang dia koordinir. Rasa takut negara barat terhadap wahabisme ini
memunculkan usaha agar wahabisme di Indonesia bisa dihancurkan. Tapi sayangnya
wahabisme di Indonesia (KH Nurhasan dan santrinya) mendapat perlindungan dari
pak Harto. Akhirnya Amerika Serikat berusaha menggulingkan pak Harto dengan
memanfaatkan Ali Moertopo lewat peristiwa malari yang gagal. Silahkan menyimak
ceritanya.
PALASARA LAHIR ( SAKRI RABI )
1 Jejer ing nagari Trebel Suket Prabu Parta
Wijaya, mios ing pancaniti, ingkang mungging ngarsa Patih Srengga Badra**1. Para Punggawa; Srengga Maruta, Srengga
Pracanda**2. Ingkang rinembag ing
wewengkon Praja Trebel Suket dennira kataman pagering Sri Nata langkung sungkawa**3.
Wasana tampi wasitaning Jawata, menawi badhe waluya jati Praja nira, sang nata
dinawuhan puruhita dumateng Resi Manumayasa, padhepokanipun wonten ing Wukir
Sapta Arga**4. Sang nata adawuh
dumateng rekyan Patih Srengga Badra anyektosaken datang tanah Jawi, ing pundi
prenahipun pratapan Wukira Tawu**5.
Wasana sang nata lajeng kundur ingadaton.
Kamus
Palasara
Pala= polo, otak, pemikir
Sara= 1) berat, 2) penting
* 1) Orang-orang yang telah
memperjuangkan agama Islam dengan pemikiran yang berat, dia adalah murid-murid
senior KH Nurhasan.
2) Orang-orang yang telah memperjuangkan agama Islam yang saat ini
sebagai orang penting / Ulama-ulama sepuh.
Bambang Sakri Rabi
Bambang= bang-bang, diidam-idamkan,
diharap-harap
Sakri= (Arab) syukur,
senang
Rabi= bergabung,
bekerjasama
* Orang yang simpatik /
senang / fanatik terhadap golongan orang Islam KH Nurhasan.
Trebel Suket
Trebel= terbelo, liang
kubur
Suket= sakti, tidak pernah
bisa diusut
* Ada oknum TNI yang
terlibat dalam kasus pembantaian malari dan tidak pernah bisa diusut / diadili.
Parta
Wijaya
Parta= putra,
anak buah
Wijaya= orang
yang jaya
* Orang yang
jadi anak buah dari seseorang yang sedang mengalami masa kejayaan dalam kepemimpinan.
Dia adalah anak buah pak Harto.
Srengga
Badra
Srengga= celeng
Badra= (Arab)
badrin, terang, purnama
* Orang jelek /
jahat (anggap saja celeng) saat itu dia sedang mendapat tugas bagian penerangan
/ juru bicara.
Srengga
Maruta
Srengga= celeng
Maruta= angin,
fitnah / desas-desus
* Orang jelek /
jahat (dianggap celeng) saat itu (mungkin) dia jadi orang yang menyebarkan
fitnah / desas-desus.
Srengga
Pracanda
Srengga= celeng
Pracanda / para
candi= orang-orang yang tersanjung
** Orang jelek /
jahat (anggap saja celeng) yang saat itu dia menjadi orang-orang terpandang.
Wukir
Sapta Arga
Wukir= Gunung
(tempat)
Sapto= tujuh
(lapis tujuh)
Arga= Gunung
* Bertempat di
dalam gunung lapis ke tujuh. Ini adalah pepatah, maksudnya orang yang mempunyai
hubungan yang sangat rahasia dengan pimpinan (Presiden), begitu rahasianya
bagaikan tersimpan di gunung lapis ke tujuh.
Wukir
Ratawu
Wukir= gunung
Ratawu= (tempat)
menimba (ilmu)
* Sebuah
tempat untuk menimba ilmu / pondok.
Terjemah
Orang yang berjuang dengan
pemikiran berat ( Palasara )
Orang yang disenangi
bekerjasama (Sakri Rabi)
1.1 Ada
segolongan orang yang terlibat kasus pembantaian (*Trebel Suket), pimpinannya adalah orang yang tidak pernah diadili,
dia adalah anak buah dari seorang pemimpin yang sedang jaya (*Prabu Parta Wijaya), mereka bermusyawarah
bersama anak buahnya.
**
Pak Harto yang sedang dalam kejayaan masa kepemimpinannya mempunyai anak buah
yang terlibat kasus pembantaian malari.
1.2 Yang
jadi pembahasan adalah kini mereka sedang mengalami permasalahan. Kini pimpinan
dalang malari sedang susah.
1.3 Anak buahnya
(dalang malari) adalah orang yang jahat dibagian penerangan (*Srengga Badra), penyebar desas-desus / isu
(*Srengga Maruta) dan orang-orang
yang tersanjung (*srenggo pracanda).
1.4 Semua
(oknum TNI) yang terlibat kasus pembantaian itu sedang kesandung permasalahan (kataman pagering), kini sedang susah.
Ada nasehat dari seseorang yang ahli (mungkin negarawan) , permasalahan seperti
itu bisa dihilangkan. Caranya, carilah KH Nurhasan Al Ubaydah (Resi
Manumayasa). Dia mempunyai hubungan yang sangat dekat dan sangat rahasia (*Sapta Arga) dengan Presiden RI (waktu
itu Soeharto).
1.5 Dia
tinggal di pondok, tempatnya orangmencari ilmu agama.
**Singkat cerita. Jongko
ini menceritakan ceritanya kasus malari, yang pelakunya melibatkan oknum TNI.
Tanda-tanda dari dalang malari ini kalau diteliti mengarah pada Ali Moertopo
cs. Kali ini dia sedang dalam masalah, sebab dia sudah ketahuan sebagai dalang
malari. Ada yang memberi saran, kalau ingin bebas dari tuntutan hukum ada
caranya. Yaitu mintalah bantuan K H Nurhasan sebab dia orang yang memiliki
hubungan rahasia dengan presidpresiden Soeharto.
2 Madeg ing gupit Mandragini risang padni
wara Dewi Rati**1,
mios ing praba suyasa, ing ngadep parekan angarsa-arsa kundurira Sri Nata. Mboten
watawis dangu Sri Nata kundur ngadaton, lajeng sami lenggah satata, imbal
wacana kawontenanira ing Pancaniti, wasana lajeng tindak ing sanggar
palanggatan.
Kamus
Dewi
Rati
Rati= ratih / ayu / cantik
**mungkin dia dimasyarakat
dipandang sebagai orang yang kesehariannya berpenampilan baik.
Terjemah
2.1 Dalang malari mempunyai pasangan (pembawaan) yaitu kebetulan dia
mempunyai bawahan orang yang berpenampilan baik dimasyarakat (*dewi rati / ratih).
3 Madeg ing paseban jawi, rekyan Patih Srengga
Badra, Punggawa, Srengga Maruta, Srengga Pracanda, ginem; dennira arsa dinuta
Sri Nata**1. Sasampuning siyaga
lajeng bidal kapallan.
Terjemah
3.1 Anak buahnya yang ditugaskan mencari
/ menemui KH Nurhasan segera berangkat.
#
Singkat cerita. Untuk membebaskan dirinya dari tuntutan hukum, dia minta bantuan
KH Nurhasan.
4 Madeg ing Atas Angin, Raja Pandita jejuluk
Resi Dupara, ing ngadep para Nata Manca Praja ingkang dadya siswanira**1. Prabu Kasendra Nata ing Madenda dinawuhan
dateng Sapta Arga anyirnakaken Begawan Manumayasa, awit mengsahipun Resi Dupara
anguni-uni. Prabu Kasendra lajeng pamit linillan pangkat**2.
Kamus
Pandhito
= pandai to,
*Coba
perhatikan dia orang pintar kan
Resi
Dupara
Resi=
(diartikan) Guru
Dupara;
Adu-adu para (orang-orang)
* Orang yang senang membesar-besarkan
permasalahan. Lebih mengarah sebagai tukang adu domba.
Prabu Kasendra
Prabu= Kekasihnya Endra
(Raja)
*
Seorang pemimpin dia sesungguhnya kesayangan Raja (Presiden) pada waktu itu.
Terjemah
4.1 Ada kumpulan ahli politik yang mempunyai banyak pengikut
diberbagai negara (*raja pandita).
Bagi bangsa Indonesia, dia selalu berada diatas angin / menangan. Dia mempunyai
kebiasaan buruk yaitu kebiasaan adu domba (*jejuluk
residupara).
4.2 Politisi
luar negeri itu (*raja pandita) mempunyai perasaan dendam membara terhadap KH Nurhasan (*manumayasa). Untuk membalaskan dendamnya itu, dia memanfaatkan
orang Indonesia sendiri yang kebetulan memiliki dendam (*madenda). Adapun pimpinan golongan orang yang dimanfaatkan untuk
balas dendam adalah orang yang jadi kesayangan presiden (*prabu kasendra).
# Singkat cerita. Di Idonesia ini
ada orang yang memiliki rasa sakit hati kepada KH Nurhasan, meskipun dia adalah
kesayangan pak Harto tapi dalam berpolitik dia adalah orang yang dekat dengan
lobi yahudi Amerika Serikat.
5 Madeg ing paseban jawi, para wadya ing
Madenda, Sri Nata Madenda siniwi para Wadya Ditya, Punggawa; Kala Mamrang, Kala
Cika, Kala Kuciwa**1. Para
wadya reksasa sami dinawuhan pangkat
rumiyen**2.
Sasampuning siyaga bidallan. Lampahira dumugi ing margi kapapag wadya ing
trebel suket. Sulayaning rembag dadya prang. Mboten wonten ingkang kasor, wasana
sisimpangan margi**3. Kacarita
ing pagedongan para wadya ing Madenda dugi sukuning wukir Sapta Arga badhe
angenggahi nedya ngrabasa ing Padepokan, ing ngriku wukir katingal peteng
andedet mendung lilimengan tan antawis dangu jawah kadi pinusus beno saking pucuking
wukir, para wadya bala ing Madenda kathah ingkang kabalabag tirta, ingkang
taksih gesang sami ngungsi sapurug-purug**4. Para
wadya ing trebel suket sami wilujeng sadaya. Rikyan patih Srengga Badra mireng
suara dumeling**5. Ujaring suara; eeh,
sira Patih Srengga Badra yen nedya rahayu muliha maring Praja nira, ratu nira
kannen teka dewe ing wukir Sapta Arga**6. Tan
antara Patih Srengga Badra lajeng wangsul sawadya nira.
Kamus
Madenda= (Arab) apa-apa yang
berhubungan dengan pembalasan dendam
Kala
Mamrang
Kala=
Mamrang=
Kala Kuciwa
Kuciwa= kecewa, menyesal
*
Orang jelek / jahat yang kecewa.
Terjemah
5.1 Pimpinan
yang memiliki keinginan balas dendam itu memiliki anak buah yang memiliki
perasaan emosi (ditya) serta kecewa dll.
5.2 Tujuan
balas dendam mulai dilaksanakan, yang
pertama kali berurusan dengan KH Nurhasan dan santrinya adalah anak buahnya
dulu.
5.3 Golongan
yang bertujuan balas dendam bertemu
dengan golongan oknum TNI yang terlibat kasus Malari. Kemudian terjadi perselisihan,
tapi perselisihan tidak berlanjut.
5.4 Ceritanya
orang-orang yang berusaha menyakiti KH Nurhanan dan santrinya baru berurusan
dengan anak buahnya saja sudah mendapat permasalahan yang sangat besar. Apalagi
setelah dari keamiran turut campur, mereka semuanya langsung kabur / menghindari
berurusan lagi.
5.5 Orang
yang terlibat kasus Malari semuanya selamat. Pimpinan dari kasus Malari mendapat
pesan yang lemah lembut tapi isinya sangat jelas.
5.6 Isinya
pesan, kalau memang orang yang terlibat kasus malari masih ingin berurusan
dengan KH Nurhasan dan santrinya, biar pimpinannya saja yang datang.
**Ada sebuah cerita
yang beredar di kalangan Warga LDII, ada Ormas-ormas Islam / Golongan Islam
yang ditawari diberi persenjataan dan dinasehati supaya mendirikan negara
Islam. Setelah golongan Islam itu menerima senjata dan mengadakan latihan, mereka
semua terus digrebek. KH Nurhasan juga pernah ditawari diberi senjata biar mau
berlatih kemiliteran dan mendirikan negara Islam. Tapi nasehat itu ditolak oleh
KH Nurhasan sebab yang diinginkan bukan masalah mendirikan negara, tapi masalah
mencari surga selamat dari neraka lewat menjalankan agama Islam dan tetap
menghormati Pancasila, UUD 1945 dan hukum-hukum yang lain. Sebab ajakan dari oknum
TNI itu ditolak, akhirnya KH Nurhasan malah diakrabi.
#
Singkat cerita. Orang yang memiliki rasa sakit hati terhadap KH Nurhasan itu
ternyata dia juga bermusuhan dengan dalang malari. Mereka sakit hati karena
kecewa sebab mendapat sanksi. Apa mungkin dia kecewa sebab mendapat sanksi
padahal tidak terlibat. Meskipun menurut keterangan sebelumnya dia sama - sama orang yang dekat dengan lobi yahudi di Amerika
Serikat, tetapi kini dia bermusuhan.
6 Madeg ing Trebel Suket, Prabu Parta Wijaya
mungging Datulaya lenggah kaliyan sang prameswari; ginubel putra nira putri
nama Dewi Sati, awit supena mabur lalana, ngabur ing ngantariksa sumerep teja**1. Punika ingkang Rama pinurih ngupaya
saking tresnaning putra, sang Nata lajeng tindak napak Gagana nedya ngupaya
teja, punapa kedadosanipun ing tembe**2.
Terjemah
6.1 Pimpinan oknum TNI yang terlibat kasus Malari (*Terbelo Sekti) yang sampai kini tidak bisa
diusut / diadili ( *Parta Wijaya)
sedang rapat dengan anak buahnya yang sangat disenangi, meskipun anak buahnya
itu mempunyai watak bagaikan binatang buas (*Dewi Sati). Anak buahnya (*Dewi
Sati) itu memiliki rasa simpati terhadap seseorang yang saat itu sangat jadi
perhatian orang (*sumerep teja).
**yang
sangat jadi perhatian adalah perkembangan jamaah pada waktu itu.
6.2 Pimpinan menyanggupi dan akan mengusahakan (*tindak napak gagana nedya ngupaya teja).
# Singkat cerita.
Anak buah Ali Moertopo meminta kepada Ali Moertopo supaya berhubungan dengan KH
Nurhasan yang saat itu sedang menjadi perhatian. Dia memperkirakan suatu saat
nanti akan ada sebuah peristwa yang terjadi.
7 Madeg ing samadyaning wana, Bambang
Sakri, ingadep Semar, Nala Gareng, Petruk, Bambang Sakri susah ing galih tinundung
ingkang Rama Begawan Sakuntrem tinantun rabi tan purun, sedya nira nyuwun jodho
widodari**1.
Kasaru praptanira Prabu Parta Wijaya tumurun saking gagana. Sasampuning
taken tinaken Bambang Sakri tinantun pinendet mantuk datan purun, dadya prang**2. Bambang Sakri kasor, kengeng
kacepeng lajeng manut binekta mantuk dateng Trebel Suket**3.
Kamus
Bambang Sakri
Bambang= diharap-harap,
dinanti-nanti, disenangi
Sakri= (arab) sukur, senang
* Orang yang dibang-bang
/ disenangi (oleh murid-murid KH Nurhasan Al Ubaydah). Yang dimaksud mungkin Jendral
(Purnawirawan) Rudini.
Terjemah
7.1 Ada
orang yang simpatik terhadap golongannya KH Nurhasan dan Santrinya (*Bambang Sakri). Dia sedang menghadapi
permasalahan yang ruwet (*samadyaning wana).
Dia sedang diusir (dimarahi, diskors, dijauhi) karena menolak perintah untuk
bekerjasama / bergabung (*tinantun krama).
Perintah itu berasal dari atasannya yaitu Presiden Soeharto (*Sakuntren). Keinginannya / maunya dia bekerjasama
/ bergabung dengan golongan yang sudah terkenal serta menjadi perhatian (*Widodari).
7.2 Kemudian
datanglah oknum TNI yang terlibat kasus Malari mengajak bergabung /
bekerjasama. Ajakan ini ditolak. Lalu terjadi perselisihan. Karena memaksa
lama-lama akhirnya dia terpaksa mengikuti.
7.3 Orang
yang mempunyai rasa simpati terhadap KH Nurhasan dan santrinya, akhirnya mau
dilibatkan kedalam permasalahan Malari.
**Antara yang
mengajak dan yang diajak mungkin sama-sama anggota TNI. Karena yang diajak pangkatnya
lebih rendah akhirnya tunduk patuh #.
# Singkat cerita.
Pak Harto memiliki anak buah yang menjadi simpatisan KH Nurhasan, orang ini
diminta oleh Ali Moertopo untuk bergabung dengan golongannya. Semula tidak mau
setelah dipaksa mau menerima. Mungkin yang dimaksud adalah Rudini.
8 Madeg Datulaya ing Trebel Suket,
Dewi Sati twin parekan, rembug angarsa-arsa rawuhiro ingkang Rama, tan
antara rawuhira Prabu Parta Wijaya ambekta tamu Bambang Sakri**1. Sang Nata ngendika denira ngupaya teja
pinanggih**2. Sareng dipun
purugi icaling teja Bambang Sakri ingkang katingal, kang putra tinantun
kadaupaken purun, wasana lajeng kadaupaken**3.
Sang Nata mios ing Pandapi kasaru datengipun Patih Srengga Badra, matur
purwa madya wasana nira dinuta nata, ing ngriku Srinata langkung kepingin arsa
pariksa ing Wukir Sapta Arga, lajeng pamit ing garwa twin pasrah Praja nira dateng
ingkang putra Bambang Sakri**4,
lajeng pangkat medal ing gagana.
Kamus
Resi Dupara
Resi= Guru, pengajar
Dupara= adu-adu para (umat islam)
* Perkumpulan orang
yang selama ini jadi tempat mencari ilmu dan dia sering mengadu domba. Orang ini
berpusat di luar negeri.
Terjemah
8.1 Keinginan
anak buah oknum TNI yang terlibat lasus malari bisa dipenuhi oleh pimpinannya.
8.2 Anggota
TNI yang simpatik terhadap KH Nurhasan dan santrinya (*Bambang Sakri) yang jadi perhatian (*Teja) didatangkan. Kemudian ditawari untuk bekerjasama.
# Disini
diceritakan, orang yang terlibat kasus malari ingin bebas. Agar bisa bebas, satu-satunya
cara terpaksa memanfaatkan anggota TNI yang jadi santrinya K H Nurhasan.
8.3 Tawaran
untuk bekerjasama itu akhirnya diterima.
8.4 Suatu
saat oknum TNI pimpinan kasus Malari mendapat laporan dari anak buahnya bagian
penerangan kalau semua tugas telah dilaksanakan. Setelah cukup, oknum TNI
pimpinan kasus Malari ingin pertemuan yang sangat rahasia dengan KH Nurhasan.
Selanjutnya permasalahan Malari diserahkan kepada santrinya KH Nurhasan yang
jadi anggota TNI (*bambang sakri).
# Singkat cerita. Pak Harto
memiliki anak buah yang menjadi simpatisan KH Nurhasan, sedangkan Ali Moertopo
juga memiliki anak buah yang ingin bergabung dengan KH Nurhasan. Kedua orang
(golongan) ini kemudian dipertemukan untuk bekerjasama. Selanjutnya
permasalahan Ali Moertopo membuat kerusuhan malari diserahkan kepada anak buahnya
pak Harto.
9 Madeg ing Ngatas Angin Resi Dupara,
ingadep siswa nira para Ratu Tanah Sabrang**1.
Kasaru datengipun Srinata ing Madenda, matur salahira dinuta. Sang Resi
saklangkung ngungun ing galih, tan antawis dangu praptanira Prabu Parta Wijaya
kabalasuk, sareng tinaken nedya dateng Sapta Arga, arsa puruhita Resi
Manumayasa**2. Resi Dupara
lajeng dawuh sesegah dahar ulam-ulaman patadahan sarwa edi. Ing ngriku Parta
Wijaya pinurih dahar tan purun sengadi sampun tuwuk**3.
Sanalika Resi Dupara ngendika; eh iwaking sato twin kukila kang wus pada winadahan
mungging salancaran pada uripa. Sami sakala ayam twin peksi ingkang sampun mateng
mungging piring wau sami tangi waluya jati kadya ingudi, sami kesah wangsul
panggenanipun lami**4.
Kang warni peksi inggih miber. Ing ngriku Sri Parta Wijaya langkung ngungun
ing galih, saka langkung kepencut aningali sasolahipun Resi Dupara**5. Wasana tinantun nedya puruhita sang
Resi lajeng purun mboten nedya lajeng dateng Sapta Arga**6. Kacarita sampun watawis laminipun
Sri Parta Wijaya ingadep karsa nira. Sasampune mantep dennira puruhita lajeng binekta
sraya anyirnakna Begawan Manumayasa. Sri Parta Wijaya lajeng pangkat pribadi**7.
Terjemah
9.1 Ada
sebuah tempat mencari ilmu yang mempunyai kedudukan yang tinggi (*Atas Angin). Dia (guru) adalah golongan
orang – orang yang selalu unggul dalam setiap permasalahan dunia. Dia mempunyai
sebuah kebiasaan yang sangat jelek, yaitu senang mengadu domba (Resi Dupara).
Dia mempunyai murid dari berbagai negara / golongan.
9.2 Sang
guru kebetulan mempunyai anak buah dari Indonesia. Dia aalah seseorang yang ingin
membalas dendam (*madenda). Tanpa
sengaja oknum TNI dalang kasus malari ikut terlibat dalam pembicaraan masalah
KH Nurhasan.
9.3 Sang
guru terus memamerkan berbagai rencana / program. Jawaban dari oknum TNI dalang
kasus Malari, dia merasa sudah bosan dengan berbagai macam program.
9.4 Disitu
dipameri berbagai macam program yang sepertinya luar biasa, lama-lama jadi
tertarik.
9.5 Oknum
TNI dalang malari lama-lama kagum dengan program - program yang dipaparkan oleh
sang guru pengadu domba dari luar negeri.
9.6 Keinginannya
bertemu dengan KH Nurhasan (Manumayasa) untuk bekerjasama jadi berubah
permusuhan.
9.7 Semula
dia bimbang dengan rencananya itu, tetapi setelah mantap rencana itu dijalankan
sendirian.
# Dulu KH Nurhasan memang sering
menghadapi percobaan pembunuhan #.
# Singkat cerita. Di Indonesia
banyak orang yang penurut terhadap pemikiran lobi yahudi dari Amerika Serikat.
Salah satu diantaranya adalah Ali Moertopo. Suatu saat dia dipameri sesuatu,
mungkin program. Dia menurut saja. Mungkin kejadian ini sebelum peristiwa
malari.
10 Madeg ing Sapta Arga, Resi Manumayasa mios
ing pacrabakan ingadep ingkang putra Begawan Sakuntrem twin Puthut Supalawa. Begawan
Sakuntrem kapurih ngupaya ingkang wayah Bambang Sakri, lajeng pangkat asmu tangis
amarga rumaos kalepatannira, suwan kesah iro ingkang putra sarana tinundung**1. Lampahira dumugi sukuning Wukir
kapapag Prabu Parta Wijaya**2. Lajeng
taken tinaken Sri Parta Wijaya waleh lamun anyirnakaken Pandita ing Sapta Arga
anama Resi Manumayasa**3. Begawan
Sakuntrem angengetaken rehning ingkang Rama wau ambek rahayu, punapa karana nira**4.
Sri Parta Wijaya waleh dinuta ing Guru nira nama Resi Dupara**5. Sang Sakuntren mambeng**6. Sulayaning rembag dadya prang**7. Sri Parta Wijaya sinabdakaken malih
warna dadya raseksa, lajeng nubruk mawantu-wantu panubrukira, sinabdakaken
malih dadya waraha**8. Ing
ngriku marmaning Dewa, Sri Parta Wijaya enget awit ninggali sukunira katingal
tracaking waraha, lajeng nangis memelas minta aksama, sarta sasambat ingkang putra
Bambang Sakri**9. Begawan Sakuntren tanya; Sapa kang sira sambat wau**10. Sri Parta Wijaya matur; Putra nira
mantu nama Bambang Sakri**11. Ing
ngriku lajeng pinaringan aksama mulya jatining warna**12. Sang Prabu Parta Wijaya lajeng
lenggah satata**13. Sareng
sami taken tinaken sumerep bilih menika besanipun, wasana sami rarangkullan, lajeng
ingirid ing ngarsaning kang Rama Resi Manumayasa, lajeng sami ngabekti**14. Sampuning watawis dangu Sri Parta
Wijaya sagah mantuk nimbali kang putra Bambang Sakri dalah garwa nira**15. Ananging sapunika badhe wangsul
dateng Ngatas Angin rumiyen reh dinuta sampun ngantos cidra ubaya maring Guru**16. Sri Parta Wijaya pangkat.
Terjemah
10.1 KH Nurhasan dengan murid seniornya yang sekarang murtad (*Puthut Supalawa) bermusyawarah dengan
Presiden Soeharto (*Sakuntrem)
membahas masalah anggota TNI (yang simpatik terhadap golongan KH Nurhasan) yang
tidak muncul lagi karena dijauhi.
10.2 Permintaan KH Nurhasan (*Manumayasa)
dikabulkan oleh Pak Harto (*Sakuntren).
Dalam usahanya membujuk kembali bawahannya tanpa sengaja bertemu / berurusan
dengan dalang kasus malari.
10.3 Yang mengaku kalau dia sudah merasa bosan menjalankan / mengikuti
permintaan dari luar negeri untuk membunuh KH Nurhasan.
**Membunuh
secara fisik atau mungkin juga yang dimaksud adalah membubarkan golongan
ataupun ajaran yang dibawanya.
10.4 Pak Harto mengingatkan untuk apa mengikuti keinginan dari luar
negeri untuk membunuh (membubarkan gol) KH Nurhasan? Apa kesalahannya?
10.5 Sang dalang malari merasa bosan dengan perintah dari luar negeri,
yang suka mengadu domba.
10.6 Pak Harto merasa jengkel terhadap ulah perbuatan anak buahnya.
10.7 Karena terjadi perselsihan pendapat malah jadi permusuhan.
10.8 Dia mendapat amarah besar. Coba perhatikan, perbuatan mengikuti perintah
luar negeri itu perbuatan yang jelek (*sinabdak
aken malih warna dadya raseksa).
10.9 Tingkahmu itu seperti tingkah lakunya celeng (*sinabdak aken malih dadya waraha).
Lama-lama dalang kasus malari menyampaikan
keluhan pada orang yang simpatik terhadap KH Nurhasan (mungkin Rudini).
10.10 Pak Harto kemudian bertanya kepada dalang malari, "kamu
mengeluh pada siapa?"
10.11 Dalang malari menjawab, "dia mengeluh pada simpatisan KH
Nurhasan"
**mungkin
dia menyampaikan keluhan pada Rudini.
10.12 Dalang malari kemudian mendapat pengampunan, dimasyarakatpun dia
kelihatan sebagai orang yang baik.
**jadi
orang yang menjadi dalang malari adalah orang yang saat ini dia keliharan orang
yang baik-baik. Semua itu hanyalah sandiwara untuk menutupi siapa sesungguhnya yang memiliki keinginan
peristiwa itu terjadi. Karena begitu besarnya resiko membongkar kejadian yang
sebenarnya.
10.13 Kedua golongan ini sekarang bisa damai.
10.14 Setelah sama-sama tahu kalau mereka berdua adalah orang yang
sama-sama memiliki kepentingan dengan K H Nurhasan, mereka berdua sama-sama
mengabdi.
10.15 Dalang mslari sangup membujuk kembali simpatisan KH Nurhasan agar
kembali akrab.
10.16 Sebelum diadakan pertemuan bersama, permintaan dari luar negeri dijawab
terlebih dahulu.
# Singkat cerita. Terhadap
KH Nurhasan, pak Harto mengakui penyesalannya karena telah menjauhi anak buahnya
yang menjadi simpatisan KH Nurhasan. Saat berhubungan dengan KH Nurhasan itulah
pak Harto mengetahui Ali Moertopo mengeluhkan perbuatannya menjadi dalang
malari. Akibatnya malah terjadi perselisihan diantara mereka. Ali Moertopo kemudian
minta bantuan anak buahnya pak Harto untuk menangani permasalahan yang dialami.
#Keterangan yang
tersirat. Raja Faisal dari kerajaan Saudi pernah mengkoordinir negara - negara
arab agar menghentikan ekspor minyaknya terhadap negara - nagara barat. Yang menyebabkan
negara - negara barat menderita. Sepeninggal raja Faisal negara - negara barat
beranggapan kalau orang yang memiliki pemahaman agama yang sama dengan raja
Faisal itu orang yang membahayakan eksitensi negara barat. Di Indonesia ada
orang yang memiliki pemahaman agama islam yang sama dengan raja Faisal
sekaligus dia adalah teman dekatnya, yaitu KH Nurhasan. Tapi KH Nurhasan malah
mendapat perlindungan dari presiden Soeharto. Agar KH Nurhasan dan santrinya
tidak membahayakan dikemudian hari, golongan ini harus dibubarkan termasuk
pemerintahan yang melindunginya. Maka dipilihlah Ali Moertopo untuk
menggulingkan presiden Soeharto.
11 Madeg ing Ngatas Angin, Resi Dupara,
ingadep para Nata ing siswa nira, angarsa-arsa praptanira Prabu Parta Wijaya**1. Tan dangu dateng mangarsa, Prabu Parta
Wijaya tanpa pari krama, sarta anguman-uman dateng Resi Dupara**2. Dangunira padudon Resi Dupara
dinodog jajanira kalempar dadya boyongan**3.
Sri Parta Wijaya oncat ing gagana, susumbar dateng para ratu siswa nira pinurih
nututana**4. Resi Dupara
sareng sampun waluya angajak para Ratu mepag wadya bala, lajeng bidal anglurug
dateng Sapta Arga**5.
Terjemah
11.1 Guru dari luar negeri yang telah lama menunggu jawaban dari dalang
kasus malari akhirnya mendapat jawaban.
11.2 Jawaban dari dalang malari adalah ucapan-uacapan semacam makian.
11.3 Mungkin perselisihan ini berlangsung lama, hingga suatu saat
dalang malari memberi ucapan yang sangat menusuk perasaan (dinodog jojonira).
11.4 Guru dari dalang malari kinimengajak pengikut yang lain untuk memusuhi
orang-orang jama'ah.
**
Singkat cerita. Antara Ali Maoertopo cs dengan guru dari Amerika kini jadi
musuhan. Kalau semula dia adalah muridnya, setelah bermusuhan semua muridnya
diajak memusuhi. Adapun yang dimaksud dengan guru dari dalang malari adalah
orang (perorangan, golongan, perkumpulan) dari Amerika Serikat yang selama ini
ucapannya mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia.
12 Madeg ing Trebel Suket, Bambang Sakri twin
kang garwa. Kacarita ingkang garwa sampun ambabar mijil priya, pinaringan nama
Raden Palasara**1. Ing
ngriku Bambang Sakri andreng nedya maturi Kang Eyang dateng Sapta Arga, ngiras
nusul Kang Rama Prabu Parta Wijaya**2.
Lajeng pangkat twin garwa sarwi ngemban putra nira, kaderekaken palepatira
titiga.
Terjemah
12.1 Setelah antara orang yang pernah terlibat kasus malari (*Dewi Sati) dengan orang yang simpatik
terhadap K H Nurhasan santrinya bekerjasama, tidak lama kemudian muncullah orang
yang memperjuangkan agama dengan pemikiran yang sangat berat (*Palasara).
**Golongan
ini sekarang disebut orang-orang penting / ulama sepuh.
12.2
#
Singkat cerita. Pak Harto adalah dalang G30S, sedangkan Ali Moertopo adalah
dalang malari, kini mereka telah akur. Mereka berdua sepakat memberikan
perlindungan kepada KH Nurhasan dan santrinya untuk berdakwah agama islam.
Karena sangat semangatnya KH Nurhasan dan santrinya memperjuangkan agama islam,
suatu saat nanti akan memunculkan ulama senior pendobrak ajaran agama islam.
13
Madeg ing
Sapta Arga, Resi Manumayasa, ingadep Begawan Sakuntrem, datengipun Prabu Parta
Wijaya saking Ngatas Angin ngaturaken sasalahira**1.
Wasana pamit arsa mantuk dateng Trebel Suket amboyongi ingkang putra Prabu Anom
Raden Arya Sakri sagarwa nira prapta angemban atmaja**2. Sadaya sami cingak dadya prapta
rarangkullan sarwi tatangisan**3. Sareng
sampun sami satata, raden arya Sakri ngaturaken atmaja nira nama Raden Palasara**4. Kang Eyang sami suka, anggung pinangku
ganti-ganti. Kasaru geger ing jawi wonten mengsah saking Ngatas Angin dateng.
Sadaya mapag ing yudha Puthut Sapalawa ngamuk punggung lir andaka kanin.
Sang Bayu tumurun babantu ing rana, wadya Ngatas Angin dalah Sang Raja Pandita
kabuncang Maruta**5, kontal dumugi Praja Nira. Sampak, lajeng tancep kayon.
Terjemah
13.1 Dalang kasus malari
(Parta Wijaya) memberikan keterangan tentang pertemuannya dengan tukang adu
domba.
13.2 Sekalian
memberikan keterangan kalau kini telah memunculkan penerus (*atmaja).
13.3 Banyak yang
terkejut dengan penerus (perjuangan) jamaah.
13.4 Memunculkan generasi
perjuangan jamaah yang sangat berat.
** mungkin
ada sesuatu yang aneh dengan cara mereka dalam berdakwah agama. Apa itu...?
13.5 Salah satu
cobaan diantaranya orang-orang yang mendapat pesanan dari luar negeri yang
berusaha menhancurkan Islam yang dibawa KH Nurhasan. Mereka semua kompak
menghadapi, Staf PBB juga turut membantu. Semua yang mengacau bisa dihentikan.
**Ada kabar yang
menceritakan sebenarnya sudah lama KH Nurhasan dan murid-muridnya mendapat ancaman
dari luar negeri untuk dihancurkan, sebab golongan ini sangat militan dalam
perjuangan dan menjadi ancaman bagi AS dimasa yang akan datang. Kejadian ini
mulai terasa kurang lebih semenjak meninggalnya Raja Faizal dari kerajaan Arab
Saudi. Sedangkan KH Nurhasan adalah orang Indonesia yang memiliki hubungan
dekat termasuk dalam hal agama. Karena ada hubungan agama, diperkirakan bisa
jadi ancaman dimasa yang akan datang.
# Singkat cerita.
Karena sangat semangatnya memperjuangkan agama islam, banyak yang terkejut
dengan cara mereka berdakwah. Adapun orang - orang yang semula memusuhi K H
Nurhasan dan santrinya, kini mereka bisa disingkirkan. Setelah tersingkir,
seiring dengan perjalanan waktu karena sudah lamanya kejadian, sekarang tinggal
desas. Adapun orang yang perlu diteliti telah memusuhi KH Nurhasan dan
santrinya adalah Soemitro.
Dari sya cukup
sekian, insyaallah dan semoga keterangan saya ini bermanfaat dan barokah.
Aamiiiiinn.
Komentar
Posting Komentar