JP - 9 Pandu Lahir
JP – 9 Lairipun
Pandu
LAIRIPUN PANDU
1 Jejer ing nagari
Ngastina, Prabu Abiyasa mios ing pancaniti, ingkang sumiwi putra Raden Arya Dastarata
twin patih Jaya Prayitna**1,
miwah para Punggawa pepak kang anangkil ginem ; Sang Prabu angraosi ingkang
garwa enem Dewi Ambaini dennira anggarbini sampun dewasa dereng karaos arsa
ambabar**2, Sang Nata dawuh
dateng Patih Jaya Prayitna arsa tindak marang pagrogolan, Patih Jaya Prayitna
kinen pradandan**3.
Sandika ; Sang Nata lajeng kondor ngadaton.
Kamus
Pandu; Pandu =
pembimbing
# Orang yang
membimbing dan besok akan memberikan bimbingan bagi Bangsa Indonesia saat dunia
sedang tegang karena perlombaan ideologi dana perang.
Dasdarastra;Dres = deres, deras, sangat banyak
Ta
= kata-kata perintah (lihatlah /
perhatikan)
Rata
= rata, semuanya
#Cobalah anda lihat /
perhatikan ketika ia menjadi pemimpin, cobaan bagi bangsa Indonesia terasa
sangat banyak bagaikan hujan deras yang merata.
Terjemah
MUNCULNYA SEORANG PEMBIMBING
(LAIRIPUN PANDU)
1.1 Cerita
awalnya membahas tentang orang-orang yang suatu saat nanti menjadi pembuka
pintu gerbang kejayaan nusantara. Diantaranya adalah ulama sepuh LDII (abiyasa, amir ?), dan orang-orang yang
setia kepada ulama sepuh (*patih jaya
prayitno), turut menjadi perhatian pula Gus Dur.
1.2 Yang
jadi bahasan adalah perihal mitra dari ulama senior LDII belum muncul / jadi
perhatian, padahal sudah waktunya muncul / jadi perhatian. Untuk
persiapan menunggu kemunculan mitra
ulama senior LDII, mereka semuanya melakukan persiapan.
** Ringkas cerita.
Cerita ini membahas orang-orang yang akan membawa Indonesia menuju gerbang
kejayaan. Dalam hal agama, mereka didominasi warga LDII. Sedangkan ulama
sepuhnya memiliki mitra politik yang nanti memiliki profesi sebagai guru
bangsa.
2 Madeg ing gupit mandragini, Sang padni
wara sepuh Dewi Ambini, ingkang enem Dewi Ambaini twin ingkang ibu Dewi Durgandini**1 pinarak ing praba suyasa,
ing ngadep para parekan jethi angginem anggenira wawrat prameswari Nata Dewi
Ambaini, sampun langkung saking wanci dereng arsa ambabar**2, kasaru rawuhira Sang
Nata, pinethuk ing garwa kakalih, ingkang ibu binekta lenggah satata. Sang
Nata imbal wacana mring garwa twin kang ibu karsa tindak ing pagrogollan**3. Prameswari twin
putra Raden Arya Dasdarastra samya arsa anderek pinambeng dening kang ibu Dewi
Durgandini**4.
Sang Nata lajeng tindak ing pambojanan.
Terjemah
2.1 Mitra
politiknya keamiran adalah orang yang (pernah) menjadi anggota kabinet (ambini, ambaini) dimasa pemerintahan
Presiden Soeharto.
2.2 Saat
ini sudah waktunya mitra politik keamiran muncul untuk menjadi pemimpin, tapi
kenyataannya belum muncul juga.
2.3 Karena
yang ditunggu belum muncul juga, sementara waktu ulama senior LDII ingin
mencari sesuatu...?
2.4 Kebetulan
Gus Dur juga ingin mendapatkan sesuatu, tapi ada yang mencegah.
#
Ringkas cerita. Mitra politiknya ulama sepuh dan keamiran adalah orang yang pernah
jadi anggota kabinet. Sebenarnya dirasa sudah waktunya muncul menjadi presiden,
ternyata belum muncul juga
3 Madeg ing paseban jawi, Patih Jaya
Prayitna twin para Punggawa, samya pradandan arsa anderek tindakira Sang Nata
sampun sami siyaga**1. Amung nganti-anti miyosira Sang Prabu. Titihan rata sampun
cumawis, kasaru miyasiro Sang Nata lajeng anitih rata, rekyan Patih twin para Punggawa
samya nitih turangga bidhal kapallan.
Terjemah
3.1 Untuk
menyambut kemunculan mitra politik ulama senior, persiapan pun dilakukan.
# Cerita ini mungkin
membahas keadaan sebelum menjelang
lengsernya Pak Harto dan munculnya BJ. Habibie sebagai Presiden RI (Lahir
Pandu) #
4 Madeg ing nagari Ngawu-awu Langit, Prabu
Swarka, miyos ing pandapi, ing ngadhep Patih Jaya Sengara twin para Punggawa
Ditya**1.
Ginem ; Sang Nata arsa anyidra garwa nira Prabu Abiyasa ing Astina,
karsanira Sang Nata medal ing samudra**2. Patih Jaya Sengara kinen akarya baita layar**3. Sasampuning dadya
lajeng bidallan. Lampahiro dumugi ing wana, kapapag barising wadya Astina,
dadya prang, ditya kaseser. Wasana sisimpangan**4.
Kamus
Ngawu–awu langit;
Ngawu-awu
= ngaku-aku, merasa sok
Langit = untuk Allah
# Orang yang
ngaku-aku kalau dirinya Ulama yang kedudukan keulamaan yang dia pegang masih
ditujukan untuk mencari ridlo Allah.
Prabu Swarka;
Swarga
= orang yang pernah menduduki kepemimpinan
#Seseorang
yang memiliki masa lalu sebagai orang yang terhormat.
Jaya Sengara;
Jaya
= menangan, unggul
Sengara
= sing ora-ora, yang tidak-tidak
#Orang yang menjalani
pekerjaan di luar tugas utamanya dan dia punya posisi yang sangat kuat.
Terjemah
4.1 Ada
dari sudut pandang yang lain. Ada golongan ulama islam yang mengaku-aku kalau
dirinya beribadah hanya untuk Allah / mencari keridhoan Allah (*ngawu-awu langit). Pimpinannya seorang
politisi / mantan kyai yang dulunya dia orang yang terhormat (*Prabu Swarka), dia dan wakil – wakilnya mempunyai
keinginan yang tidak-tidak (*Patih Jaya
Senggara). Mereka semuanya, dari pemimpin sampai anak buahnya adalah
orang-orang yang memiliki prasaan emosi /sakit hati (*Punggawa Ditya).
4.2 Pimpinan
mereka menginginkan, menghabisi (karir politik) mitra ulama senior LDII yang
menjadi anggota kabinet.
4.3 Agar
keinginannya tercapai, pimpinan memerintah wakilnya mempersiapkan cara-cara
menghabisi karir politik mitra ulama LDII (*akarya baita layar).
4.4 Setelah
persiapan cukup, tugas mulai dijalankan. Saat usaha mereka dipraktekkan, mereka
menemui keadaan yang ruwet (dumugi ing wana). Mereka bertemu / berselisih
dengan simpatisan LDII. Tapi perselisihan tidak berlanjut.
#
Ringkas cerita prediksi ini, mungkin ada orang yang ingin menggagalkan habibie
menjadi presiden, pimpinan dari kumpulan ini adalah mantan ulama terkenal.
Sepertinya mengarah pada tokoh Amin Rais.
# Yang dimaksud
dengan ngawu-awu langit itu adalah kyai yang terjun ke dunia politik, kalau dia
kyai sungguhan, tidak akan menjadi politisi. Apalagi memanfaatkan posisi
dirinya sebagai seorang kyai yang terkenal untuk mencari massa pendukung.
5 Madeg ing Pagrogollan Prabu Abiyasa,
lenggah ing pasanggrahan ing ngadep Patih Jaya Prayitna twin para Punggawa**1, ginem ; Patih
atur uninga, bilih grogol sampun dadya sedaya sang nata lajeng tindak
mider-mider amirsani pagrogollan**2.
Terjemah
5.1 Usaha
menyambut kemunculan mitra politik telah dipersiapkan.
5.2 Persiapanpun
dicek lagi.
#Keadaan
yang dibahas ini adalah keadaan pada masa reformasi. Saat itu ulama sepuh
sedang berusaha mencari mitra politik#
6 Madeg samadyaning wana, ditya kakalih,
ginem ; sampun sawatawis dangu datan wonten jalma walangkung**1, sumerep gawar ana
rendeng, ditya kakalih sami marepeggi arsa malebet gawar**2, uninga sang
Abiyasa, dadya prang. Ditya kakalih babar dadya Sang Hyang Narada twin Sang Hyang
Indra**3.
Prabu Abiyasa kajeng jinarwannan arsa sinaraya ingaben prang maring kaendran
sagah**4,
Sang Narada twin Sang Indra lajeng mesat maring kahyangan.
Terjemah
6.1 Saat
suasana sedang kacau / ruwet ada saja orang yang memberi sebuah permasalahan.
6.2 Maka
dicarilah orang yang cocok diberi permasalahan.
6.3 Adapun
orang yang dipandang cocok diberi permasalahan adalah ulama senior LDII.
Kemudian terjadilah perselisihan. Siapakah dia? Setelah diteliti / jelas orang
itu ternyata adalah utusan dari Sekjen PBB.
6.4 Keamiran
/ Ulama sepuh LDII diminta untuk membantu melaksanakan tugas PBB, setelah cukup
utusan PBB kembali.
# Ringkas cerita.
Ada utusan PBB yang sedang menyimpan rasa amarah karea adanya sebuah
permasalahan. Untuk menuntaskan permasalahan ini, PBB meminta bantuan ulama
sepuh atau keamiran (* srayaning dewa). Sampai saat ini saya belum tahu keterangannya.
Kadang keamiran cerita pada ro’yah / santrinya, kadang juga tidak cerita #
7 Madeg ing Kiskenda, Prabu naga paya, mios
ing pandapi ingadep Patih Lembu Sura**1 twin para Punggawa ditya. Ginem ; Sang Prabu Naga Paya
arsa krama Widodari Dewi Supraba**2,Patih Lembu Sura kinen karya pasanggrahan aneng Arga
Jamur Dipa, Sang Nata arsa mindakki**3. Patih Lembu Suro sandika**4. Lajeng bidaal kanthi Pungowo para Ditya.
Kamus
Kiskendo; Kiskendo = wiskendo, sudah lemah
# Golongan umat Islam
yang sudah lemah agamanya dan menjadikan kepemimpinan agama sebagai sarana mencapai
tujuan.
Naga Paya;
Naga
= Ananta boga = kamu orang yang durhaka
Paya = ngupaya, usaha
#Orang
durhaka yang sedang berusaha.
Dewi Supraba;
Dewi
= memiliki
Supraba=
prabu / pemimpin
#Ada orang yang
menginginkan cita-citanya untuk jadi pemimpin dikabulkan.
Lembu Sura;
Lembu = sapi (arab ; safi’i ) penolong,
Sura
= pol, sangat penting
# Orang yang turut menolong / membantu
mempunyai pangkat yang tinggi.
Arga jamur Dipa (jamus dipa);
Arga
= gunung
Jamur = Jamus / jami’atul muslimin
Dipa
= pemimpin
#Orang yang memiliki
posisi tertinggi di jamiatul muslimin yang suatu saat akan memegang
kepemimpinan.
Terjemah
7.1 Ada
kumpulan / golongan orang beragama yang sudah lemah keimanannya / agamanya
kemudian menjadi politisi (Kiskenda), dia mempunyai seorang pembantu yang
menjadi orang penting.
# Mungkin ada oknum
pejabat yang mempunyai jabatan tinggi yang menjadi pendukung.
7.2 Pimpinannya
adalah orang durhaka yang sedang berusaha (Naga Paya) mencari kesempatan untuk
menjadi pemimpin (arsa krama widodari Supraba).
7.3 Wakilnya diminta untuk mencari bantuan / memanfaatkan Jami’atul
Muslimin / Keamiran LDII (Arga Jamur Dipa).
7.4 Perintah dari atasannya pun dijalankan oleh wakilnya.
#
Ringkas cerita, ada seorang mantan kyai yang ingin menjadi pemimpin, mingkin
ingin jadi presiden. Dia mempunyai anak buah pejabat tinggi. Untuk mewujudkan
keinginannya dia ingin memanfaatkan keamiran dalam jama'ah. Sepertinya yang
dimaksud adalah Amin Rais.
#Pernah ada kabar,
Amin Rais pernah minta doa restu dan dukungan dari keamiran LDII untuk menjadi Presiden
Indonesia. Permintaan itu ditolak, dia tersinggung dan mengajukan gugatan pembubaran
LDII kepada Jaksa Agung Andi M Galib. Surat itu kemudian diberikan kepada orang
LDII bernama Andi Amir barulah kabar itu tersiar di LDII. Kejadian ini terjadi
jaman Presiden BJ. Habibie dan keamiran K H Abdul Dhohir. Apakah ini
berhubungan dengan jangka, saya kurang tahu.
8 Madeg ing kaendran Sang Hyang Endra,
kaliyan Sang Hyang Narada twin para Jawata pepak**1. Ginem ; gegering suralaya, kawah candra
dimuka kadya dipun kebur**2. Sang Narada ngandika, awit prameswari nata Ngastina
anggenira anggarbini sampun liwat mangsa dereng luwar**3. kasaru datengipun
Sang Bayu, matur bilih ing Jamur Dipa dipun kepung baris ditya saking
ing Kiskenda**4. Utusannira Prabu Naga Paya, arsa nyuwun jodho Dewi Supraba**5. Para Jawata samya
angundurraken ditya Lembu Sura dalah punggawa ditya nira datan arsa, dadya
prang**6. Para
Jawata sami kaseser mundur. Sang Narada twin Sang Endra mesat mring ngarcapada
minta sraya Prabu Abiyasa mring pagrogallan**7.
Terjemah
8.1 Di
PBB sedang ada pembahasan sebuah permasalahan.
8.2 Yang
sedang menjadi pembicaraan, yaitu sudah waktunya di Indonesia ada pergantian
kepemimpinan.
8.3 Sudah
waktunya muncul tapi belum muncul juga.
8.4 Utusan
PBB juga mengetahui kabar kalau ada orang jelek yang tetap ngotot memanfaatkan
keamiran.
8.5 Dia
adalah utusannya orang yang durhaka yang ingin jadi pemimpin.
8.6 Utusan
dari PBB juga berusaha menggagalkan keinginan dari pemimpin yang durhaka itu,
sampai terjadi perselisihan.
8.7 Tapi
usahanya utusan PBB itu menemui kegagalan.
#
Ringkas cerita. Permasalahan adanya manusia durhaka yang ingin jadi pemimpin
menjadi pembahasan di PBB. Prediksi ini mungkin
membahas masa-masa reformasi di Indonesia sebelum Habibie menjadi presiden.
Sepertinya yang dimaksud adalah presiden Soeharto ingin tetap mempertahankan
kekuasaannya.
9 Madeg ing Pagrogallan Prabu Abiyasa,
lenggah ing papanggungan, ing ngadep Patih Jaya Prayitna twin para Punggawa**1. Ginem ; Sang
Prabu arsa kondur, awit nilar garwa wawrat langkung saking wanci**2. Kasaru datengipun
Sang Narada kaliyan Sang Endra. Sasampunipun ngandikan Prabu Abiyasa kinen ngundurraken
ditya kang ing Arga Jamur Dipa**3. Lajeng pangkat.
Terjemah
9.1 Di
tengah suasana politik Indonesia yang gamang di akhir mendekati lengsernya Pak
Harto, keamiran /ulama -ulama sepuh LDII (Abiyasa) bersama-sama pengurus LDII
yang lain memperhatikan perkembangan politik dengan sangat seksama. Saat itu
keamiran juga berharap mendapatkan …? (pagrogollan)
9.2 Keamiran
berusaha memusatkan perhatiannya pada Habibie yang tidak lama lagi akan muncul
jadi pemimpin.
9.3 Tanpa
disangka-sangka ada utusan dari PBB / Staf PBB yang meminta / tahu kalau utusan-utusan
orang yang jelek (orang yang minta jadi Presiden) harus dihentikan (ditolak).
# Ringkas cerita. B
J Habibie sudah mendekati waktunya jadi pemimpin. Jadi orang durhaka yang ingin
menjadi pemimpim harus dijauhkan dengan keamiran. Dari sudut pandang jongko
memang ada rencana, tak lama setelah ada pergantian kepemimpin di Indonesia
akan ada orang yang mengambil alih kekuasaan (kudeta).
10 Madeg ing Arga Jamur Dipa, pabarisaning
ditya Lembu Sura sapunggowo nira, sami arsa maring kaendran kasaru datengipun
Prabu Abiyasa twin ingiring para Jawata**1. Ditya kinen wangsul maring praja nira datan
arsa. Dadya prang**2. Patih Ditya Lembu Sura jinemparing Prabu Abiyasa pejah
punggawa ditya sami sar-saran**3.
Terjemah
10.1 Utusan
orang yang ingin mendapat kekuasaan saat itu sedang berusaha melobi PBB. Saat
itu keamiran LDII mandapat dukungan dari utusan PBB.
10.2 Utusan
orang jelek itu tetap saja melanjutkan keinginannya.
10.3 Sampai
akhirnya keamiran bisa menghentikan niatnya / keinginannya.
#
Singkat cerita. Manusia durhaka itu meminta keinginannya untuk menjadi pemimpin
bisa mendapatkan dukungan dari PBB. Sedangkan sikap PBB menentang dia. Untuk
anak buahnya bisa dicegah.
11 Madeg ing Kiskenda, Prabu Naga Paya
lenggah**1.
Kasaru detengipun Punggawa Dityo kang ingutus dateng ing Jamur Dipa**2. Atur uninga bilih
Patih Lembu Sura pejah dening Prabu Abiyasa, manika kang dados sarayaning Dewa**3. Prabu Naga Paya
dupi miyarsa sak langkung duka**4. Lajeng pangkat nglurug dalah sawadya balanira. Sareng
dumugi ing Jamur Dipa, lajeng brangkat, prang rame**5. Dangu-danguning prang Prabu Abiyasa ginetak
kabur**6. Pra
Jawata samya mundur, dawah sampun sang nata dumugi nagari Ngastina**7.
Terjemah
11.1 Sekarang
membahas ceritanya orang durhaka yang haus kekuasaan.
11.2 Suatu
saat mendapat laporan dari anak buahnya.
11.3 Mereka
mendapat laporan kalau usahanya ditolak oleh keamiran yang didukung oleh staf
PBB.
11.4 Rasa
amarahnya semakin menjadi – jadi.
11.5 Perselisihan
dengan keamiran menjadi semakin besar.
11.6 Lama
– lama keamiran terdesak / tidak bisa menghentikan keinginannya.
#
Ringkas cerita. Keinginan pimpinan manusia durhaka dihalang-halangi oleh ulama
sepuh / keamiran. Tapi dia tetap mempertahankan keinginannya. Usaha ulama sepuh
/ keamiran tidak berhasil.
12 Madeg ing Sang Hyang Guru lenggah ing
pacrabakan, kasaru datengipun Sang Hyang Narada para Jawata**1. Matur anggenira
sami mangsulaken ditya kang sami baris wonten ing Jamur Dipa**2. Para Jawata sami
katiwasan punapa dene kaki Prabu Abiyasa ugi katiwasan ginetak kabur dawah mboten
kantennan**3.
Sang Hyang Guru ngandika, mesat maring ngarcapada**4.
Terjemah
12.1 Sekarang
membahas tentang sekjen PBB dan stafnya.
12.2 Membahas
masalah usahanya menghentikan orang yang haus kekuasaan yang berusaha mendapat
dukungan dari keamiran.
12.3 Staf
PBB gagal menghentikan keinginan orang yang haus kekuasaan. Keamiran sendiri
tidak bisa apa – apa.
12.4 Sekjen
PBB memberikan nasehat agar mencari bantuan dari masyarakat (mesat maring
ngarcapada).
#
Ringkas cerita. Utusan PBB laporan kesekjen PBB kalau usahanya ulama sepuh
menghentikan keinginan manusia durhaka tidak berhasil. Sekarang ganti minta
bantuan orang lain.
13 Madeg ing nagari Ngastina Prabu Abiyasa,
mios ing pandapi ingadep ingkang putra Raden Arya Dastarastra twin Patih Jaya
Prayitna, miwah para Punggawa**1. Ginem ; anggenira sinaraya dening dewa kaseser**2. Kasaru sowanipun
parekan atur uninga,bilih ingkang garwa sampun karaos ambatek, Sang Nata lajeng
kondur ngadaton**3. Prameswari nata Dewi Ambaini sampun lenggah senden ing
pasareyan tinengga ingkang ibu Dewi Durgandini, twin para parekan jethi.
Rawuhira sang nata lenggah anyelakki ingkang garwa, jabang bayi luwar mijil
priya**4.
Warnanira pekik pinaringan nama Raden Sudarma**5. Jabang bayi siniram toya gege ageng**6. Kasaru rawuhiro
sang Narada, ngandika ingutus Sang Hyang Guru mundhut jabang bayi arsa ingaben
prang twin pinaringan jamang mas sarta
pinaringan nama Raden Pandu**7. Sang Prabu Abiyasa saklangkung suka ing galih, matur
nuwun, kang putra Raden Pandu lajeng binekta ing kahyangan ingaturraken Sang
Hyang Guru**8.
Sang Narada mesat ing gagana. Semar, Nala Gareng, Petruk kadawuhan anderek
dateng kahyangan**9.
Terjemah
13.1 Sekarang
membahas permasalahan dengan sudut pandang antara ulama sepuh LDII dan pembantu
– pembantunya serta Gus Dur juga diikutsertakan dalam pembahasan.
13.2 Yang
dibahas masalah usahanya membantu sekjen PBB gagal.
13.3 Karena
Habibie tidak lama lagi akan muncul jadi pemimpin kini keamiran …?
13.4 Kini
Habibie telah muncul / tampil jadi seorang pemimpin. Tampil sebagai pemimpin
yang baik.
13.5 Karena
memang orang baik layak mendapat julukan kalau dia “ orang baik “ (pinaringan nama raden Sudarma).
13.6 tak
lama kemudian jadi orang terkenal (gege ageng).
13.7 Seelah
Habibie jadi presiden (pinaringan jamang mas), tak lama kemudian Habibie
mendapat perintah dari PBB (ingutus ingaben prang). Serta kebijakan – kebijakanya
hingga dia layak mendapatkan julukan sang pembimbing (pinaringan nama raden
pandu).
13.8 Keamiran
merasa senang terhadap kepemimpinan Habibie. Habibie juga benar – benar
mendapat tugas dari PBB.
# Tugas yang
dimaksud adalah tugas melaksanakan jajak pendapat di Timor Timur.
# Perintah dari
Sekjen PBB ini nanti akan dijelaskan lebih lanjut dalam judul “Pandu Seda
Kasendal Mayang”, erat kaitannya dengan masalah jajak pendapat di Timur Leste
13.9 Habibie
melaksanakan tugas dari PBB juga mendapat dukungn dari keamiran LDII.
#
Ringkas cerita. Usaha ulama sepuh / keamran untuk menghentikan manusiadurhaka
tidak berhasil, yang bisa adalah Habibie sendiri. Habibie sudah waktunya muncul
menjadi pemimpin / presiden (pinaringan jamang mas). Dia adalah orang yang
baik. Dalam waktu singkat dia segera menjadi besar / jadi perhatian (sebab
jajak pendapat). Suatu saat nanti dia mendapat tugas dari PBB (ingaben prang).
Keamiran diminta oleh PBB untuk mendukung keputusan PBB.
14 Madeg ing Arga Jamur Dipa Prabu Naga Paya
twin para wadya ditya, sami arsa minggah ing kaendran**1, kasaru datengira
sang Narada ambekta jabang bayi**2. Prabu Naga Paya bramantya, dadya prang**3. Jabang bayi den
ontang-anting aken pejah**4. Lajeng kauncalaken tibeng ngarsa nira sang Narada**5. Cinandak ingaturaken
sang Guru bilih jabang bayi pejah. Sang Guru dawuh kinen angedussi toya gesang**6. Sampun siniraman
Raden Pandu lajeng wungu**7. Sang Guru dawuh kinen maringi pusaka jemparing**8. Raden Pandu lajeng
mapag prang malih. Danguning prang, Raden Pandu anglepasi jemparing **9. Prabu Naga Paya
kenging jajanira terus ing walikat pejah**10. Kuwandanira tibeng Arga, belah, punggawa
nira pejah sedaya**11. Raden pandu lajeng tinimballan Sang Guru, sampun mangarsa,
lajeng pinaringan nama Pandu Dewanata**12, serta pinaringan jimat lisah tala**13. Saha dinawuhan
mantuk maring Ngastina, lajeng pangkat kaderek aken Semar, Nala Gareng, Petruk**14.
Kamus
Tibeng Arga Belah;
Tibeng = jatuh
Arga
= gunung /
Sapta Arga = sangat samar
Belah
= pecah
#perpecahan ini memang
sangat samar sehingga masyarakat umum melihat perpecahan itu seolah-olah tidak
ada.
Pandu Dewa Nata;
Pandu
= pembimbing
Dewa
= ahli
Nata
= memimpin
#Orang
yang sangat memberikan bimbingan kepemimpinan.
Jimat Lisah Tala;
Jimat
= sesuatu yang berharga yang harus
dijaga
Lisah
= minyak / tambang minyak
Tala
= pratala, dalam tanah
#Suatu saat nanti
akan mendapat sebuah permasalahan yang berhubungan dengan masalah minyak yang
ada di dalam tanah yang sangat berharga dan harus dijaga ketat.
(Masalah
Timur Leste menyangkut tambang minyak)
Terjemah
14.1 Kumpulan
manusia durhaka yang haus kekuasaan gagal mendapat dukungan dari keamiran tetap
berusaha melobi PBB.
14.2 Sedangka
utusan PBN beserta / mendukung calon Habibie.
14.3 Pemimpin
yang durhaka merasa sakit hati, jadilah perselisihan.
14.4 Capres
pegganti dipermainkan tidak berdaya.
14.5 Habibie
berusaha menemui utusan PBB.
14.6 Saran
dari sekjen PBB disurh bangkit lagi melanjutkan perjuangan.
14.7 Kemudian
diberi siraman rohani, diapun bangkit lagi.
14.8 Sekjen
PBB berpesan, dia harus diberi keistimewaan (*jemparing) untuk menyelesaikan
permasalahan.
14.9 Habibie
mempraktekkan cara istimewa yang telah
diberikan sekjen PBB.
14.10 Manusia
durhakaitu baru berhenti berusha setelah langsung dikenai perasaan hatinya.
14.11 Perpecahan
hubungan antara Habibie dan Soeharto ini memang sangat tertutup.
14.12 (suatu saat nanti) PBB menyebut
/ mengakui bahwa B J Habibie adalah seorang guru bangsa
14.13 Dan
suatu saat nanti akan kesandung permasalahan minyak (Timur Leste).
14.14 Habibie
adalh orang yang dekat dengan keamiran dan jama'ah. Mungkinmemang ada yang
memberi saran.
# Ringkas
cerita. Keinginan manusia yang durhaka
untuk menjadi pemimpin tidak bisa dicegah oleh keamira. Permasalahsan ini
terpaksa ditangani oleh Habibie. Sebenarnya perpecahan ini sangat tetutup. Dan
suatu saat nanti Habibie akan kesandung permasalahan minyak di Timor Timor.
Edangkan kemunculan Habibie menjadi presiden, mendapat dukungan dari keamiran serta
warga jama'ah. Adapun pwrpecahan yang sangat tertutup kemungkinan antara
Habibie dan Soeharto (*naga paya).
15 Madeg ing gupit Mandragini, Sang Prabu
Abiyasa lenggah kaliyan ingkang garwa sepuh Dewi Ambiki. Garwa enem Dewi Ambini,
miwah ingkang ibu Dewi Durgandini ingadep ingkang putra Raden Arya Dasdarastra**1. Ginem ; sang Nata
angraos aken ingkang putra ingkang nembe lahir pinundhut ing Sang Guru ingaben
prang**2. Sampun
sawatawis dinten dereng wangsul sadaya sami arawat waspada, kagalih bilih pejah,
awit mengsah ipun sekti mondroguna**3. Kasaru datengipun ingkang putra jabang bayi Raden
Sudarmo, kaderekaken Semar, Nala Gareng, Petruk**4. Sang Nata twin garwa kakalih dalah kang ibu
miwah putra samya suka ing galih. Raden Sudarma dinangu matur mring rama. Purwa
madya wasana. Sang Prabu langkung suka ing galih. Kasaru sowanipun Patih
Jaya Praayitna, atur uninga bilih kedatengan parang muka saking Praja Ngawu-awu
langit Prabu Swarka**5, dalah bala wadya nira sami adamel reresah, anjarah rayah
ing padusunan tiyangipun sami ngungsi kagegeran**6.
Raden Pandu Dewanata lajeng medal
ing njawi, dumugi ing njawi lajeng mapag prang kaliyan Prabu Swarka, dalah
wadya balanira. Prang rame, dangune prang Prabu Swarka pejah jinemparing dining
Raden Pandu Dewanata**7. Prabu Pandu twin Patih Jaya Prayitna samya wangsul mangarsa
nata ing pasewakan, lajeng bajanana andra wina.
Terjemah
15.1
15.2 Setelah
BJ. Habibie jadi Presiden dan mendapat tugas dari PBB (pinundut ing Sang Hyang
Guru ingaken prang), pemerintah merasa cemas dengan keadaan BJ. Habibie (arawat
waspada).
15.3 Karena
yang dihadapi permasalahan yang sangat berat dan saingan / musuhnya orang-orang
kuat (awit mengsah ipun sekti mandra guna).
15.4
15.5
15.7 Masalah
lain yang dihadapi BJ. Habibie, orang Islam yang sudah luntur kefahamannya
(ngawu-awu langit) dan ingin menghabisi karir mitra politik keamiran. LDII / keamiran
tidak mampu menghadapi selanjutnya ditangani oleh B J Habibie setelah jadi
Presiden RI sampai tuntas.
#Kurang lebih satu
tahun sebelum Pak Harto lengser, di LDII ada nasehat agar generasi muda LDII
jangan turut campur urusan politik, misalnya jadi anggota mahasiswa yang
mengkritik pemerintah dll. #
Insyaalah dan semoga keterangan saya
bisa bermanfaat, Aaamiiiin.
Belum disempurnakan
Penyempurnaan bertahap sampai
jongkonya hampir terjadi baru diketahui dengan lebih jelas.
Komentar
Posting Komentar