Misteri Ramalan Jayabaya Bait 171 - 172


Terjemah ramalan jayabaya bait 171-172

171. Aja gumun, aja ngungun hiya iku putrane Bethara Indra kang pambayun, tur isih kuwasa nundhung setan, tumurune tirta brajamusti, pisah kaya ngundhuh, hiya siji iki kang bisa paring pituduh marang jarwane jangka kala ningsun, tan kena den apusi, marga bisa manjing jroning ati ana manungso, kaiden ketemu uga ana jalma sing durung mangsane aja sirik aja gela iku dudu wektu nira, nganggo simbol ratu tanpa makutha, mula sing menangi enggala den leluri, aja kongsi zaman kendhata madhepa den mari kelu beja-bejane anak putu.

- “Jangan heran, jangan bingung itulah putranya Batara Indra yang sulung dan masih kuasa mengusir setan, turunnya air brajamusti pecah memercik, hanya satu ini yang dapat memberi petunjuk tentang arti dan makna ramalan saya, tidak bisa ditipu karena dapat masuk ke dalam hati, ada manusia yang bisa bertemu tapi ada manusia yang belum saatnya, jangan iri dan kecewa itu bukan waktu anda. memakai lambang ratu tanpa mahkota. sebab itu, yang menjumpai segeralah menghormati, jangan sampai terputus, menghadaplah dengan patuh, keberuntungan ada di anak cucu”

Prakteknya
Jangan heran, jangan bingung dialah orang yang ditunjuk oleh perwakilan dari berbagai negara di PBB (bathara indra). Dia orang yang memiliki kemampuan mengalahkan orang-orang jahat. Orang yang memiliki pengetahuan (tirta) yang akan membawa keberuntungan yang pasti (brajamusti / bejo mesthi) bagi yang mengikuti. Yang mengikuti akan kejatuhan keberuntungan yang sangat besar. Hanya satu orang ini yang bisa mengerti prediksi keadaan bahaya yang aku perkirakan (jangka kala ningsun). Satrio piningit tak akan bisa ditipu karena bisa mengerti perasaan hati manusia. Ada manusia yang diberi hak berhubungan langsung dengan satrio piningit tapi ada juga yang tidak diberi hak bertemu, kamu jangan merasa sakit hati. Karena itu adalah hak satrio piningit menentukannya kapan waktunya anda diberi hak bertemu. Satrio piningit itu bagaikan ratu tanpa mahkota, makanya yan bertemu segeralah menghormati, jangan sampai terputus. Menghadaplah dengan patuh, keuntungan yang sangat besar terutama ada pada anak cucu.
Data:
-Putra batara indra sulung = janaka (janataka = orang yang menjalani agama islam dengan tujuan mencari surga). Satrio piningit nanti berasal dari golongan agama yang benar-benar menjalani agama itu untuk kepentingan akhirat (janaka/ janataka/ kamu pencari sorga).

-Satrio piningit hanyalah orang biasa saja, hanya saja selama ini orang-orang tidak mengeti kalau dia akan jadi satrio piningit.
-Satrio piningit mengakui dirinya satrio piningit hanya pada saat memakaki topeng. Kejadian seperti ini berlangsung selama beberapa tahun, kemungkinan kurang lebih tiga tahun. Baru setelah mendekati perang dunia, satrio piningit membuka jati dirinya. Kejadian ini diterangkan dalam jangka pewayangan lampahan “samba sebit”.
-Satrio piningit disaat memakai topeng hanya membahas jangka tanah jawa. Dalam jangka diceritakan ratu yang memakai bendera slendang. Dalam pewayangan diceritakan Raden Samba. Disaat tidak memakai topeng membahas yang sesuai dengan pemikiran masyarakat. Dalam jangka diceritakan ratu yang berbendera klaras (kang selaras). Dalam pewayangan diceritakan Udrayana/ yudayana. Menyapaikan pidato dengan cara kadang bertopeng kadang tidak bertopeng, dengan cara beda penampilan dalam jangka diceritakan ratu sakembaran. Jadi ratu sakembaran itu adalah satu orang dengan dua penampilan.
-Keuntungan yang sangat besar itu dalam pewayangan lampahan babat wanamarta diceritakan “antuk nugraha tanpa kira-kira”.
- Memakai lambang ratu tanpa mahkota = pemimpin tanpa pangkat, jabatan, dll
Analisa:
-

- Bagi yang bertemu/ mengenali/ menjumpai segeralah menghormati.
- Jangan sampai terputus = ikutilah jejak langkah beliau, karena kita sudah jelas dari bait-bait sebelumnya.
- Jika bertemu, patuhilah segala ucapannya.
- Keberuntungan ada di anak cucu = keuntungan yang merasakan nanti adalah anak cucu, jadi satu generasi lagi bangsa Indonesia akan jadi mercususar dunia.


172. Iki dalan kanggo sing eling lan waspada ing zaman kalabendu Jawa. aja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa, cures ludhes saka braja jelma kumara aja-aja kleru pandhita samusana, larinen pandhita asenjata trisula wedha iku hiya pinaringaning dewa.
- “Inilah jalan bagi yang ingat dan waspada pada zaman kalabendu Jawa. jangan melarang dalam menghormati orang berupa dewa, yang menghalangi akan sirna, seluruh keluarga jangan keliru mencari dewa, carilah pandhita bersenjata trisula wedha itulah pemberian dewa”
Prakteknya
Inilah nasehat sebagai jalan keluar bagi yang mau ingat dan waspada terhadap keadaan kalabendu (yang sudah sudah dijongko para leluhur tanah) Jawa. Jangan melarang menghormati (mengagungkan) orang yang berupa dewa (mempunyai kedudukan sangat tinggi). Yang menghalangi akan cures ludhes (sirna)……. Carilah pandhita yang bersenjatakan trisula wedha (tiga niat suci), itulah pemberian dari dewa (dewan keamanan PBB).
Data:
- Kalabendu = goro-goro = zaman sebab musabab saat kemunculan satrio piningit. Pada zaman ini permasalahan ditunjukkan ramalannya, asal mulanya begini kemudian didalangi (diakali) supaya keadaan bisa terbalik (putaran roda zaman jawa).
- Orang berupa dewa = orang yang mempunyai kedudukan sangat tinggi (mendapat mandat PBB).
- Sirna seluruh keluarga = celaka sekeluarga.
- Pandhita bersenjata trisula wedha =  orang yang berilmu agama yang mempunyai watak jujur, jejer lan bener. Dalam menegakkakn hukum nanti akan banyak hukum buatan pemerintah dari berbagai negara yang akan dilanggar asalkan tetap berpedoman dengan tiga niat suci. Memang nanti akan ada peraturan-peraturan tertentu yang akan dilanggar dalam usahanya menegakkan keadilan dunia.

- Itulah pemberian dewa = bisa memiliki dua pengertian, 1) orang yang ditunjuk oleh PBB. 2) orang yang jadi pilihan allah swt.
- Kitab ini adalah jalan yang menerangi untuk yang sadar dan waspada pada zaman kalabendu (saat ini) dengan ciri-cirinya.

- Cara menghormati satrio piningit ialah jangan melarang dan membantahnya. Lebih-lebih menghalanginya, celakalah sekeluarga / senegara (untuk negara yg menghalangi).
- Ada kalimat jangan salah mencari satrio piningit menjelaskan bahwa akan banyak yang menyerupai satrio piningit. Carilah satrio piningit yang sesuai bait-bait sebelumnya. Itulah satrio piningit yang sesungguhnya (pilihan allah swt). Orang yang menterjemahkan jongko dan memiliki pengaruh yang mendunia nanti ada dua orang. Kedua orang ini nanti sama-sama dianggap sebagai satrio piningit. Ada yang jadi pembela kebenaran dan ada yang mementingkan urusan pribadi (golongan). Berikut ini perbedaannya.

Pembela kebenaran (bawang putih). 1 asalnya dari suku jawa. 2 pendukung utama ulama makkah dan madinah. 3 pertama muncul berbekal cerita (jongko). 4 ide awal jongko candi prambanan 5 agama islam, penganut faham wahabi.
Pencari keuntungan prabadi (golongan). 1 asalnya kemungkinan dari amerika serikat.  2 Pendukung utama…? 3 pertama muncul berbekal modal yang sangat besar. 4 ide awal jongko candi borobudur. 5 agama…?

Baca juga 
jakapingit.blogspot.com

Tertanda 
Jaka Pingit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Ramalan Jayabaya Bait 165 - 166

JP - 5 Jamur Dipo

Misteri Ramalan Jayabaya Bait 173