Manusia Tidak Peduli Keadaan Sekitar


      Manusia (pasukan perang) ini tidak memiliki rasa kepedulian kepada masyarakat disekitarnya (dursasono). Untuk mempertahankan eksistensinya dia terpaksa membangun tembok berderet yang bisa dibongkar pasang (satrio banjar jumput). Dia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pemerintah Amerika Serikat yang akhir2 ini menampakkan tanda2 memanaskan keadaan dunia (duryudono). Hubungan ini sepertinya akan tetap berlanjut dalam waktu yang lama. Israel, sebuah negara yang digagas oleh elit fremasonry yang tidak peduli etika (bethari durgo) ini terus berusaha memperluas kekuasaannya. Meskipun usaha untuk mewujudkannya terpaksa sering melakukan pembunuhan yang sebentar2 ada mayat bergelimpangan (pasetran nggondo mayit). Sampai saat ini belum ada orang yang berhasil mengusik apalagi berhadil menghapus negara Israel.

      Apa mereka tidak menyadari atau sengaja tidak mau sadar diri akan kelanjutan negaranya. Bukahkah setiap ada kejayaan nanti juga ada surutnya. Sepertinya sudah menjadi siklus kehidupan ummat manusia, suatu saat ada diatas merasakan hidup serba enak, suatu saat nanti ada dibawah merasakan penderitaan. Keadaan seperti ini datang silih berganti  (cokro manggilingan).

      Pemerintah Israel yang dengan sikap serakahnya (ongso-ongso) terus memperluas wilayah kekuasaan. Meskipun negara Israel itu berdiri hanya berbekal isi dari sebuah surat (surati montro), tetap saja mereka memperluas wilayah kekuasaan dengan sikap rakus. Bukankah sikap rakus (ongso-ongso) kalau terus berlanjut lama-lama yang terpancing emosinya semakin banyak. Seharusnya sikap bangsa Israel yang dalam hubungan darah lebih tua (kakang) dibandingkan bangsa arab, sikap rakus wilayah dari pemerintah Israel (kangsodewa / kongsodewa) ini tidak berlanjut. Mumpung belum terjadi permasalahan yang lebih rumit. Sebab kalau sampai surat / resolusi DK PBB yang berisi hak bagi bangsa Israel untuk mendirikan negara dicabut (surati montro tewas), negara Israel akan terhapus.

      Jadi ringkasnya menurut prediksi pewayangan, negara Israel ini bisa dihapus asal ada keretakan hubungan pemetintah Israel (kongsodewa) dengan negarawan2 senior dari AS (basudewa). Kalau ini sampai terjadi, nasib keberadaan negara Israel berada diujung tanduk. Pemerintah Israel yang rakus wilayah kekuasaan (kongsodewa) tidak akan bisa mempertahankan keberadaan negara Israel hanya berbekal isi surat resolusi DK PBB (paman surati montro).

      Selama ini hubungan pemerintah Israel (kongsodewa) dengan Arab Saudi memang madih adem ayem. Arab Saudi adalah sebuah negara yang masih memiliki hubungan darah dengan Israel. Dalam hal pertalian darah, bani Isroil berasal dari istri pertamanya nabi Ibrahim as, sedangkan bangsa arab dari istri keduanya nabi Ibrahim as. Karena bani Isroil lebih tua dari bani arab, wajar saja kalau dalam bahasa jawa disebut kakang, tapi ada sikap yang buruk yaitu rakus (kangsodewa).

      Secara teori pewayangan ada cara sederhana menghapus negara Israel. Tahapannya diantaranya sebagai berikut;
1. Merenggangkan hubungan antara pemerintah Israel dengan negarawan AS.
2. Merenggangkan hubungan Arab Saudi dengan pemetintah Israel.
     
      Mungkin dari saya cukup sekian dulu. Insyaallah lain kali ditambah lagi. Assalamu'alaikum wrm wbr.

      Tertanda

      Jaka Pingit / Joko Pingit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Ramalan Jayabaya Bait 165 - 166

JP - 5 Jamur Dipo

Misteri Ramalan Jayabaya Bait 173